SISTEM EKONOMI KAPITALIS



SISTEM EKONOMI KAPITALIS
Kapitalisme adalah sistem ekonomi yang berasaskan kepentingan pribadi, dimana nilai produksi dan konsumsi semata-mata untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Sistem kapitalisme sama sekali tidak mengindahkan kesjahteraan social, kepentingan bersama, kepemilikan bersama ataupun yang semacamnya. Asas kapitalisme adalah kepuasan sepihak, setiap keuntungan adalah milik pribadi. Contoh paling mudah dari sistem kapitalisme ini adalah negara Amerika Serikat.
            Dalam kapitalisme, meskipun keuntungan yang didapat sangatlah besar, kemudianterciptalah kompetisi sehat antar pasar tanpa risau terhadap campur tangan pemerintah dan setiap pemilik modal bebas menentukan pekerjaan atau usaha apa yang mereka jalankan, tetap saja menciptakan beberapa nilai negative dan juga anomali. Kasus yang terjadi seperti perbedaan kelas ekonomi yang semakin nyata lantaran keuntungan sepihak yang hanya diperoleh kaum minoritas atau elitis saja, tanpa mengindahkan kesejahteraan pada umumnya.
            Adam Smith ( pencetus sistem kapitalis ) juga sempat mencetuskan sebuah istilah dalam kerangka teori ekonomi yang dibangunnya; invisble hand atau disebut juga “tangan ghoib”. Yang dimaksud “tangan ghoib” disini adalah semacam kekuatan kasat mata yang menjalankan roda ekonomi dengan sewajarnya sehingga tidak terjadi kekacauan dalam pasar. Mekanisme pasar yang terdiri dari supply dan demand akan mengatur kegiatan ekonomi sebaik-baiknya sehingga terjadilah pertumbuhan ekonomi.
            Dalam sistem kapitalis, Tuhan dipensiunkan ( retired God ). Hal ini direfleksikan dalam konsep “invisible hand”. Dari falsafah ini kita bisa melihat tujuan ekonomi kapitalis hanya sekedar pertumbuhan ekonomi. Asumsinya dengan pertumbuhan ekonomi setiap individu dapat melakukan kegiatan ekonomi demi tercapainya kepuasan individu. Begitu pula dengan norma-norma ekonomi. Karena peran Tuhan sudah ditiadakan, semua hal diserahkan kepada individu menjadi absolut.
            Norma-norma yang dibangun berdasarkan individuallisme dan utilitaarianisme. Setiap barang dianggap baik selama bernilai jual. Tidak ada batasan atau norma yang jelas, baik dan buruk diserahkan kepada individu masing-masing. Dari sinilah kerusakan berawal. Terjadi kedzhaliman terhadap sesama manusia, ketimpangan ekonomi dan soisal, perusak alam, dan sebagainya. Semuanya terjadi demi meraih kepuasan individu tanpa dibatasi oleh norma-norma agama. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan beberapa ciri sistem ekonomi kapitalis:
·       -  Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi
·        - Pemilikan alat-alat produksi di tangan individu
·         -Indivdu bebas memilih pekerjaan / usaha yang dipandang baik bagi dirinya
·         -Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
·         -Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin
·         -Motif yang menggerakkan perekonomian mencari laba

Kelebihan sistem ekonomi kapitalis:
·         -Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya alam dan distribusi barang-barang
·     -Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan melakukan segala hal yang terbaik bagi dirinya
·         -Pengawasan politik dan sosial minimal
Kekurangan sistem ekonomi kapitalis:
·         -Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada persaingan tidak sempurna dan persaingan monopolistik
·         -Sistem harga gagal mengalokasi sumber-sumber secara efisien karena adanya faktor-faktor
Dari penjelasan di atas saya mengatakan ketidak setujuan saya kepada sistema kapitalis dikarenakan dalam sitem kepimilikan. Sistem kepemilikan kapitalis adalah individu, tapi pada dasarnya segala sesuatu adalah milik Tuhan dan kita semua bebas untuk memanfaatkannya. Dengan sistem kapitalis golongan atas diuntungkan sedangkan yang lain dirugikan padahal kita hidup di dunia tidak sendiri maka kita tidak bisa mementingkan individu kitapun harus mementingkan kemaslahatan bersama agar tercipta hubungan yang harmonis antar manusia.

Comments

Popular posts from this blog

Perkembangan Agama Pada Remaja Masa Kini

kritik atas dollar sebagai acuan perekonomian dunia

JACQUES DERRIDA